Translate

Tugas-tugas

Makalah PLH

ARTI PENTING PENGAWASAN LINGKUNGAN  TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Bab I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21 ini usia planet Bumi yang mana sebagai tempat kita semua berpijak memasuki usia yang cukup tua. Oleh sebab itu tidak dipungkiri dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi permasalahan-permasalahan alam yang menimpanya. Banyaknya kasus bencana alam yang terjadi menjadi indikasi yang yang paling bisa dilihat oleh masyarakat awam untuk mengetahui bahwa bumi seolah sudah tidak bersahabat lagi untuk para manusia yang berdiam diatasnya.
Tidak bisa dipungkiri dalam hal kerusakan lingkungan ataupun bencana alam dalam skala besar maupun yang lebih kecil tangan manusia sebagai makhluk yang konsumtif dan memiliki sifat murka, mereka tidak bisa mengendalikan nafsu dalam hal mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. Erat kaitannya juga dengan hal pemenuhan kebutuhan ekonomi yang menjadi aspek penting guna mempertahankan kehidupannya.
Memang menjadi sebuah dilema juga bagi manusia jika dikorelasikan dengan hal pemenuhan kebutuhan dan menjaga alam sekitarnya yang dalam hal ini didalamnya terdapat kemilau-kemilau rupiah sebagai tujuan utama mereka untuk mengisi pundi-pundi mereka. Namun sudah menjadi keharusan bagi manusia untuk menjaga kelestarian alam untuk bisa memperoleh dampak positifnya. Jika memang keadaan yang demikian bisa berjalan dengan bagaimana yang semestinya atau sesuai dengan hukum alam yang ada maka sungguh sangat indah tentunya, namun aktual yang terjadi planet kita tercinta ini banyak eksploitasi yang dilakukan oleh perseorangan maupun korporasi demi mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kaidah pemeliharaan alam.
Perlindungan dan pengawasan terhadap lingkungan hidu harusnya dilakukan secara sistematis dan terpadu guna mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu berupa kelestarian lingkungan hidup.

B.     Rumusan Masalah
Dari apa yang telah penulis kemukakan diatas maka timbul suatu permasalahan yang menjadi konsen dalam penulisan makalah ini. Memang ada beberapa yang penting untuk kita kaji lebih jauh, diantara adalah:
1.      Siapakah yang mempunyai peranan dalam hal menjaga dan mengawasi lingkungan hidup?
2.      Apakah usaha yang harus dilakukan guna menjaga kelsestarian lingkungan hidup?
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari  makalah ini adalah untuk menemukan siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan hidup dan usaha apa saja yang dilakukan sebagai implementasi dari menjaga kelstarian lingkungan hidup.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Permasalahan yang ada,pengawasan dan penanganannya
Telah kita ketahui bersama banyak terjadi kerusakan dalam lingkungan alam sekitar kita bersama mulai dari banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain sebagainya.  Mengenai kebakaran hutan akan sangat komplek sekali permasahan yang ada didalamnya, tanpa memikirkan para penghuni hutan contohnya ada flora dan fauna yang berlindung dihutan tersebut para petani perkebunan dengan sengaja melakukan pembakaran hutan yang bertujuan untuk membuka lahan perkebunan yang baru.
Contoh hal yang seperti inilah yang semestinya mendapat konsen yang nyata dari pemerintah. Pemerintah mempunyai struktur organisasi pemerintahan dan dalam hal ini menteri kehutanan yang mempunyai porsi yang tinggi untuk melakukan pengawasan terhadap hutan yang ada. Dalam kementrian khutanan sendir terdapat suatu pasukan pengaman hutan yang ada atau lebih kita kenal dengan Polisi Hutan. Polisi Hutan yang ada saat ini tentu jumlahnya tidak sebanding dengan luas hutan yang ada di negara tercinta kita ini.  
Dalam permasalahan bencana alam banjir yang sekarang sedang menunjukkan eksistensinya di musim penghujan tentu menjadi domein utama pemerintah daerah dimana sungai atau kawasan banjir yang menjadi langganan terjadinya bencana banjir. Jika kita telaah lebih jauh banjir yang terjadi di suatu daerah bukan hanya diakibatkan oleh efek dari daerah yang bersangkutan. Namun erat kaitannya juga dengan daerah lain dimana sungai-sungai yang melewati daerah langganan banjir berhulu. Oleh sebab itu pemerintah daerah melalui instansi terkait yang ada melakukan koordinasi dengan daerah yang menjadi hulu sungai tersebut.
Disamping hal tersebut diatas porsi masyarakat yang ada diarea banjir juga harusnya lebih besar untuk melakukan usaha pengawasan dan tindakan guna melestarikan lingkungan hidup yang mana dalam hal ini sungai yang ada didaerah mereka masing-masing.
Hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat tentu sangat bermanfaat secara langsung bagi usaha untuk mencegah terjadi banjir. Dalam hal ini tindakan dalam keseharian mereka dalam membuang sampah secara tepat sesuai dengan jenisnya. Dan yang lebih penting tidak  untuk membuang sampah yang ada dialiran sungai.

B.     Usaha yang dilakukan guna melestarikan lingkungan hidup
Lingkungan hidup yang mana menjadi tempat bagi manusia untuk melanjutkan kehidupan yang ada tentu sangat penting sekali untuk dijaga kelestariannya. Namun jika tejadi sebuah kerusakan-kerusakan lingkungan maka akan menjadi bencana bagi kita semua . oleh sebab itu peran dari setiap manusia pada umumnya haruslah dimaksimalkan guna memperoleh hasil yang maksimal dalam hal mecapai tujuan untuk melestarikan lingkungan.

Usaha yang nyata yang bisa dilakukan guna menjaga kelestarian lingkungan:
A.    Dalam hal kebakaran hutan
Dalam hal kebakaran hutan semestinya menjadi tanggungan mereka yang bersinggungan langsung dengan hutan yang ada. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan guna menjaga kelestariannya adalah:
·         Memberikan edukasi bagi para petani perkebunan dalam hal hutan itu merupakan suatu tempat berlindungnya flora dan fauna yang mana jika dilakukan pembakaran hutan akan menghancurkan isi yang ada didalam hutan itu sendiri.
·          Disamping hal itu memberikan edukasi kepada mereka bahwa manfaat dari hutan bagi mereka sendiri pada khususnya dan manusia yang lain pada umumnya akan sangat bermafaat karena hutan sebagai paru-paru dunia yang mana sebagai penghasil oksigen yang sangat besar guna mencukupi kebutuhan oksigen manusia.
·         Yang tak kalah penting untuk diampaikan kepada para petani perkebunan yang merambah hutan lindung bahwa cara membuka lahan mereka dengan membakar hutan dimusim kemarau akan menimbulkan efek terjadinya suatu kabut asap yang mengakibatkan pencemaran udara dan mengganggu aliran pernafasan. dari efek negatif yang ditimbulkan dari pembakaran hutan ini seyogyanya mereka bisa mengerti tentang hal ini, dan mengurungkan niatan membuka lahan perkunan dengan cara membakar hutan yang ada disekitar area perkebunan mereka yang lama.



B.     Dalam hal bencana tanah longsor
      
      Dinas Terkait harus bertanggung jawab dalam pengawasan tambang pasir agar tidak terjadi longsor.

Tanah longsor merupakan suatu bencana yang sangat mengerikan bagi mereka yang mengalaminya. Tidak lain karena disebabkan oleh adanya pembabatan hutan oleh para cukong-cukong kayu jika tanah longsor ini berada diarea hutan. Jika tanah longsor ini berada pegunugan banyak kemungkinan hal ini bisa terjadi akibat dari adanya suatu peruntukan untuk tanah tanah pertanian pada lereng-lereng pegunungan yang ada. Lereng-lereng pegunungan tersebut seharusnya tidak boleh digunakan sebagai lahan pertanian oleh karena merukan kawasan yang harus tetap seperti sedia kala yang penuh dengan pepohonan sebagaimana mestinya.
Tindakan yang real yang bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri dalam hal mencegah terjadinya tanah longsor yang ada adalah dengan berbagai langkah preventif, diantaranya adalah:
·         Menyediakan lahan pertanian yang berada di lahan kosong didaerah daratan, lebih spesifiknya dengan memberikan tanah-tanah produktif yang menjadi domein negara atau dalam penguasaan negara kepada para petani dengan peralihan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
·         Dinas terkait bisa melakukan tindakan pengawasan terhadap tanah-tanah yang ada dipegunungan dengan cara melakukan pengamatan terhadap tanah-tanah yang besifat labil dan mempunyai besar kemungkinan untuk longsor.

C.     Contoh pengawasan untuk mengatasi permasalahan banjir.

Untuk permasalahan banjir yang terjadi daerah langganan banjir bisa dilakukan berbagai macam upaya oleh pemerintah dalam hal ini dinas Pekerjaan Umum, dinas lingkungan hidup, dan dinas tata perkotaan dan pertamanan bisa melakukan koordinasi secara lebih rinci lagi guna mencari suatu solusi yang bisa digunakan guna mencegah terjadinya banjir.

Pemerintah juga harus melakukan pengawasan lingkungan untuk mengatasi permasalahan banjir.

Staregi Pengawasan Pencemaran
Berbagai upaya pengendalian pencemaran melalui berbagai Program/Kegiatan, antara lain:
- Program pengembangan kinerja persampahan
- Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan;
Kegiatan:
- Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
- Pemantauan kualitas lingkungan
- Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
- Pembangunan gedung laboratorium lingkungan
- Program peningkatan pengendalian polusi.
Strategi Pemerintah untuk mengawasi lingkungan hidup harus dilakukan dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian yang ada dibagian pembahasan diatas maka untuk mengakhiri tulisan ini ada beberapa kesimpulan yang bisa diperoleh, diantarnya adalah:
                                   1.         Diantara banyaknya bencana alam ayang ada disekitar kita saat ini ternyata lebih besar porsinya karena sebabkan oleh manusia yang terlalu serakah dalam memanfaatkan alam sekitarnya.
                                   2.         Banyak perorangan maupun instansi terkait yang masih belum optimal dalam hal melakukan tindakan real dalam hal melakukan pengawasan dan pemeliharaan lingkungan hidup.

Workshop yang dilakukan Pemerintah untuk Pengawasan Lingkungan Hidup hendaknya tepat sasaran agar tidak terjadi permasalahan lingkungan.
B.     Saran
Adapun saran yang bisa dberikan guna memperbaiki kekuarangan yang ada dalam hal penanggulangan bencana yang ada adalah:
Kepala derah yang bersangkutan harus bisa mengkoordinasi kepala dinas yang ada dibawahnya untuk kemudian bersinergi secara bersama-sama guna melakukan tindakan yang nyata guna mencegah berbagai efek bencana yang ada. Disamping hal itu pemerintah juga harus banyak melakukan eduskasi langsung kepada masyarakat atau penduduk untuk memberikan pendidikan tentang arti pentingnya menyatu dengan alam.







DAFTAR PUSTAKA

Joko  Subagyo,P. 2002. Hukum Lingkungan Masalah Dan Penanggulangannya. Jakarta: Rineka Cipta.
Otto Soemarwoto. 1989. Ekologi Lingkungan Hidup dan pembangunan. Jakarta: Djambatan.
Soejono. 1999. Hukum Lingkungan Dan Peranannya Dalam Pembangunan. Jakarta: Rineka Cipta. 


Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290.




Puisi B. Indonesia (Sekolah)


LINGKUNGAN DI SEKOLAH KU
Lingkungan sekolah ku…
kau begitu bersih
kau begitu sejuk
dan buat ku selalu bahagia
Lingkungan sekolah ku…
kau yang buat ku semangat
dan buat ku sadar
akan hidup ini
Ketika ku berangkat sekolah
begitu banyak kebahagiaan
dengan hati
yang penuh kegembiraan
Burung-burung yang berkicau
membuat lingkungan sekolahku
lebih berarti
tanaman yang berwarna-warni yang buat ku semakin bergairah
Ku mulai sekolah ku
dengan penuh kegembiraan
tak ada sampah sedikitpun
di lingkungan sekolah ku
Kupu-kupu yang berterbangan
bagaikan orang yang sedang menasehati aku untuk merawat dan mencintai lingkungan sekolah ku dengan sepenuh hati

Tugas B. Indo (Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik)

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel "Laskar Pelangi"
A. Unsur Intrinsik
1.      Tema

Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota ‘Laskar Pelangi’. Tema pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah yang lebih menonjol.

2.      Plot (alur)

a.   Pengenalan Situasi Cerita
`         Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah yang ada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Sebuah daerah yang kaya akan sumber daya  alamnya yaitu timah. Belitong merupakan daerah yang menjadi tempat penambangan timah terbesar dan menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun begitu, kehidupan di sana seperti terpetak-petak antara yang kaya dan yang miskin.
Pagi itu,  satu demi satu calon siswa yang didampingi oleh orang tuanya berdatangan mendaftarkan diri di sekolah yang hampir roboh dan mungkin sudah tidak layak untuk dipakai sebagai tempat belajar-mengajar.

b.   Menuju Adanya Konflik
Dalam novel “Laskar Pelangi” ini, banyak sekali bermunculan masalah-masalah atau konflik-konflik. Namun konflik awal yang pertama muncul adalah saat suasana mulai tegang karena ternyata pendaftar tidak mencukupi batas minimal siswa yang disyaratkan oleh Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa yang mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD Muhammadiyah harus ditutup.

c.    Puncak Konflik
Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang, ternyata jumlah pendaftar tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu saja belum mencukupi persyaratan Depdikbud. Hal ini tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu Muslimah sang guru. Sampai pada akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan pidato sekaligus mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.  
     Selanjutnya konflik-konflik lain bermunculan dari masing-masing tokoh. Namun konflik selanjutnya yang secara garis besar melibatkan hampir semua tokoh ialah saat akan diadakannya lomba karnaval dan cerdas cermat antar sekolah.

d.   Penyelesaian
Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk memberitahuakan bahwa penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul  untuk mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan mental. Tentu saja kedatangan Harun dan ibunya ini memberikan napas lega kepada Pak Harfan, Bu Muslimah dan juga para calon siswa serta orang tuanya. Harun telah menggenapi jumlah siswa untuk menghindarkan SD Muhammadiyah dari penutupan.
Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini akhirnya memulai kegiatan belajar-mengajar meski dengan fasilitas yang seadanya. Tiba saatnya mengikuti karnaval antar sekolah. Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena ketidakadaan dana dan sikap pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras mengikutkan murid-muridnya. Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai murid yang kreatif, Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengurusi persiapan karnaval. Dengan ide cemerlang dan kreativitasnya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya merebut piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini adalah perlombaan cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat khawatir karena tak lama perlombaan akan dimulai namun ujung tombak tim mereka belum juga datang. Untungnya meski hampir terlambat, akhirnya si cerdas itu pun datang (Lintang). Awalnya tim dari SD Muhammadiyah tertinggal angka melawan SD PN dan SD Negeri. Namun pada saat memasuki soal yang berbau angka SD Muhammadiyah mengejar ketertinggalan dan berhasil keluar sebagai juara.

3.      Latar Cerita

a.   Latar Tempat
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai, pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.

b.   Latar Waktu
Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada tahun 1974.

c.    Latar Suasana
Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah yang menjelaskan suasana dalam novel :
·         Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.

·         Suasana Senang
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.
·         Suasana Cemas
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.

4.      Penokohan
Tokoh-tokoh yang berperan dalam novel ‘Laskar Pelangi’ antara lain :


a)      Ikal
Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’ merupakan tokoh utama. Ikal adalah salah seorang anggota ‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu berada di peringkat kedua di sekolah setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus asa, selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal begitu menyukai dunia sastra terutama puisi. Dalam novel ini, Ikal diceritakan menyukai seorang gadis keturunan Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan puisi tentang luapan perasaannya kepada A Ling.
b)      Taprani
Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi,  perfeksionis, lumayan pintar, bicara seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan manja. Ia bercita-cita menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang melayu pedalaman. Taprani selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang akan dilakukannya harus selalu diketahui ibunya. Ia sangat tergantung pada ibunya.
c)      Sahara
Sahara merupakan satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid yang pintar. Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang yang temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak mudah terkesan. Sahara Sangat menjujung tinggi nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong. Dalam novel ini dicritakan bahwa ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sependapat atau satu pemikiran dengannya.
d)     A Kiong
A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di SD Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan Mahar. Ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali bertengkar dengan Sahara.


e)      Harun
Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada usia lima belas tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah senyum. Laki-laki yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali mengunyah permen asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di kelas, ia sama sekali tidak bisa menangkap pelajaran membaca atau pun menulis. Ia pun sering kali bercerita tentang kucing belang tiganya yang melahirkan tiga anak yang juga bebelang tiga secara berulang-ulang.
f)       Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi dengan body building dan tergila-gila dengan citra cowok macho.
g)      Syahdan
Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama Ikal kepada A Ling. Ia memiliki cita-cita sebagai aktor.
h)      Kucai
Kucai adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang diamanahi sebagai ketua kelas. Ia sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam mengatur teman-temannya. Meski begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi ketua kelas dan pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan susah diatur ini berbakat menjadi seorang politikus.
i)        Lintang
Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman-temannya. Meski pun jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah dan menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah, ia harus melalui jalan yang merupakan tempat buaya tinggal. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang bertanggung jawab menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di sekolah, Lintang begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat membawa tim SD Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka membaca dan mempelajari berbagai ilmu penngetahuan. Lintang pun tak segan membagi ilmunya kepada teman-temannya. Idenya sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam berpikir tidak dibarengi dengan tulisan tangan yang indah.
j)        Mahar
Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa dan lain sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini termasuk orang yang menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia terlalu imajinatif). Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-temannya karena pemikirannya dianggap aneh.
k)      Bu Muslimah
Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD Muhammadiyah. Ia sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum dibayar. Ia sangat berdedikasi terhadap dunia pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD Muhammadiyah. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki pendirian yang progresif dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia termasuk orang yang sabar dan baik hati.
l)        Pak Harfan
Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala SD Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan sekolah yang hamper ditutup karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan.
m)    A Ling
Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki tubuh yang ramping dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal. Namun sayangnya ia pindah ke Jakarta.
n)      Flo
Ia merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari keluarga kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota ‘Laskar Pelangi’.

5.      Sudut Pandang yang Digunakan
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ dalam novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh atau pelaku utama.

6.      Amanat
Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Diantaranya adalah :
·         Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)
Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim. Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak belajar.
·         Jauhi sifat pesimis
Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak bisa seperti orang yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya pada novel ini yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa yang selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik (SD PN).
·         Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan.
Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap pendidikan. Guru diibaratkan  kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap kemampuannya berjuang untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.



B. Unsur Ekstrinsik
            Selain unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini amat kental dengan pengaruh unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan, lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Ada pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :
1.      Latar Belakang Tempat Tinggal
Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel. Apalagi novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat bagi penulisan novelnya.

2.      Latar Belakang Sosial dan Budaya
Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat tinggal di Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial. Dimana interaksi antara kedua komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan. Komunitas buruh tambang memerlukan uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usaha mereka.

3.      Latar Belakang Religi (agama)
Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu kental. Dalam beberapa penggalan cerita, pengarang sering kali menyelipkan pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.
4.      Latar Belakang Ekonomi
Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-perusahaan timah. Digambarkan dalam novel bahwa Belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya alam. Namun tidak semua masyarakat Belitong bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli hasil produksi, sementara masyarakat termarginalkan di tanah mereka sendiri. Latar belakang ekonomi dalam novel ini diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan yang tingkat ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.


5.      Latar Belakang Pendidikan
Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan pengarang. Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang diselipkan di antara ceritanya.  Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam cerita. Ini menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.



Tugas IPA (Rangkuman Sistem Peredaran Darah)


B. Organ Peredaran Darah
1.Jantung
Peredaran darah manusia disebut peredaran darah tertutup karena peredaran darahnya melalui pembuluh darah. Selain peredaran darah tertutup, dikenal juga peredaran darah terbuka, yaitu peredaran darah yang tidak melalui pembuluh darah, contohnya adalah peredaran darah limfa.
                Jantung berperan sebagai pusat peredaran darah, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung manusia terdiri atas 4 ruang dengan sekat sempurna. Ketika masih berada di dalam kandungan (fetus), terdapat lubang kecil di dekat serambi kiri dan kanan yang disebut foramen ovale. Setelah byi lahir dan bernafas menggunakan paru-paru, lubang ini tertutup sempurna. Apabila lubang ini tidak tertutup akan menimbulkan penyakit jantung.
                Jantung manusia berbentuk seperti buah pir, berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada diantara paru-paru kanan dan kiri, dan di belakang tulang dada dan iga. Ujung bawah jantung yang disebut apeks, mengarah ke kiri depan dan berada di tulang rusuk kelima dan keenam. Dinding jantung terdiri atas tiga lapis, yaitu perikardium (selaput pembungkus), miokardium (otot jantung), endokardium (selaput yang membatasi ruangan jantung).  Dinding balik jantung lebih tebal daripada dinding serambi jantung. Hal itu di sebabkan bilik jantung berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun serambi berfungsi memompa darah dari serambi ke bilik. Dinding bilik kiri lebih tebal daripada bilik kanan karena bilik kiri berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun bilik kanan berfungsi memompa darah dari jantung ke paru-paru.
                Jantung manusia mempunyai 4 buh katup yang membuka dan menutup secara otomatis untuk menerima dan mengeluarkan darah agar darah hanya mengalir ke satu arah. Katup trikuspidalis (katup tiga daun) terletak di antara serambi kanan dan bilik kanan; katup bikuspidalis (katup dua daun), terletak diantara serambi kiri dan bilik kiri; katup pulmonal (katup paru-paru), terletak diantara bilik kanan dan arteri pulmonalis; dan katup aorta terletk diantara bilik kiri dan aorta.
                Jantung berdenyut secara otomatis dengan kecepatan 60 sampai 80 kali per menit. Frekuensi denyut jantung setiap orang berbeda-beda, tergantung pada berabagai faktor, antara lain berat badan, usia, jenis kelamin, kesehatan, dan jenis kegiatan.
                Kerja jantung dipengaruhi oleh dua macam syaraf, yaitu syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis. Syaraf simpatis menyebabkan denyut jantung bertambah cepat dan keras, sedangkan syaraf parasimpatis menyebabkan denyut jantung lebih lambat.
                Jantung manusia berdenyut tanpa henti sepanjang hidup. Hal itu dapat terjadi karena adanya otot istimewa yang hanya ditemukan di jantung, yaitu miokardium (otot jantung). Jantung selalu berdenyut karena mempunyai pacu jantung alamiah yang disebut simpul sinoatrium yang tertanam di dalam dinding jantung. Simpul ini mengirimkan denyut listrik melalui jalur atrium ke simpul atrioventrikel dan keseluruh otot jantung. Kalau otot jantung berelaksasi (mengendur), ruang-ruang di dalam jantung terisi darah. Sebaliknya, kalau otot jantung berkontraksi (mengerut), darah dipompa kelur dari jantung. Jantung bekerja dalam tiga tahap, yaitu sermbi jantung mengembang, darah masuk ke dalam serambi; serambi menguncup, darah keluar dari serambi menuju bilik; dan bilik menguncup, darah keluar dari bilik menuju ke seluruh tubuh.

2. Pembuluh darah
Pembuluh darah manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu arteri, vena, dan pembuluh kapiler.
a. Arteri (Pembuluh nadi)
Arteri adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung. Dinding arteri lebih tebal jika dibandingkan dengan dinding vena ( pembuluh balik ). Selain itu, dinding arteri juga lebih kuat dan elastis. Struktur arteri ini sesuai dengan fungsinya, yang membantu pemompaan darah dari jantung. Arteri hanya mempunyai satu katup yang terletak tepat diluar jantung. Fungsi katup ini mencegah agar darah yang sudah berada di arteri tidak mengalir kembali ke jantung.
            Ada 2 macam arteri, yaitu aorta (nadi besar) dan arteri pulmonalis (nadi  paru-paru). Aorta merupakan arteri yang keluar dari bilik kanan menuju paru-paru. Darah yang dialirkanya kaya akan O2. Arteri pulmonalis merupakan arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke paru-paru. Darah yang dialirkanya kaya akan CO2. Pembuluh ini bercabang menjadi 2 menuju ke paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Arteri bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil yang disebut arteriola. Arteriola bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler.
b.Vena ( pembuluh balik )
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju ke jantung. Dinding vena lebih tipis jika dibandingkan dengan dinding arteri. Berbeda dengan arteri, vena mempunyai banyak katup yang terdapat di sepanjang pembuluh. Katup-katup ini berfungsi menjaga agar darah mengalir dalam satu arah dan menjaga agardarah tetap mengalir karena tidak ada pompa dalam vena. Vena terletak di permukaan tubuh,tampak berwarna kebiru-biruan,dan denyutnya tidak terasa. Jika dibuat penampang melintang vena tampak lebih luas dibandingkan dengn arteri.
Pembuluh balik dibesakkan menjadi dua macam, yaitu pembuluh balik tubuh (venA kava) dan pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis). Vena kava mengalirkan darah yang berasal dari seluruh tubuh menuju ke serambi kanan jantung. Darah yang dialirkan kaya akan CO2. Pembuluh ini dibedakkan menjadi dua macam, yaitu vena kava superior (pembuluh balik atas) dan vena kava inferior (pembuluh balik bawah). Vena kava superior mengalirkan darah dari tubuh bagian atas, kepala, leher, dan kedua tangan. Adapun vena kava inferior mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah, yaitu badan dan kedua kaki. Vena pulmonalis terdiri atas pembuluh balik paru-paru kanan yang mengangkut darah dari paru-paru kanan dan pembuluh balik paru-paru kiri yang mengangkut darah dari paru-paru kiri. 
Kedua pembuluh ini bersatu sebelum masuk ke serambi kiri jantung. Darah yang dialirkan kedua pembuluih ini kaya akan 02
Vena bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecilyang disebut venula. Venula bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler.
c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler sangat kecil, halus, dan berdinding sangat tipis karena hanya tediri atas selapis sel. Diameternya yang sangat kecil, sehingga pembuluh kapiler hanya dapat dilewati eritrosit satu per satu. Pembuluh kapiler inilah yang berhubungan dengan sel-sel dan jaringan-jaringan tubuh. Di pembuluh inilah terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.
3. Peredaran Darah
Peredaran darah manusia dimulai dari bilik kiri. Darah yang kaya oksigen keluar dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh melalui aorta yang bercabang menuju bagian atas tubuh (kepala dan tangan) serta tubuh bagian bawah (badan dan kaki). Di pembuluh kapiler terjadi pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh. Darah melepaskan oksigen dan mengikat karbon dioksida dari sel-sel tubuh. Darah yang kaya karbon dioksida dari bagian atas tubuh mengalir melalui vena kava superior, sedangkan darah dari bagian bawah tubuh mengalir melalui vena kava inferior. Kedua pembuluh darah tersebut bergabung menuju serambi kanan.
Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik kanan. Dari bilik kanan, darah yang kaya karbon dioksida ini melalui arteri pulmonalis mengalir menuju ke paru-paru untuk melakukan pertukaran gas di bagian alveoli. Dari paru-paru, darah yang kaya oksigen kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis. Dari serambi kiri, darah mengalir ke bilik kiri dan memulai peredaran darah berikutnya.
Peredaran darah dapat dikempolokkan menjadi dua macam, yaitu peredaran besar dan peredaran darah kecil.
4. Peredaran Getah Bening (Limfa)
Peredaran getah bening dimulai dari jaringan-jaringan tubuh dan berakhir pada pembuluh balik di bawah tulang selnagka. Peredaran getah bening disebut peredaran terbuka karena cabang-cabang halus di bagian ujungnya terbuka. Pembuluh limfa dibedakkan menjadi dua macam, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa dada..
a. Pembuluh Limfa Kanan
            Pembuluh Limfa kanan merupakan kumpulan pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari jaringan-jaringan di bagian kepala, leher, dada, jantung, paru-paru, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan.
b. Pembuluh Limfa Dada
            Pembuluh Limfa dada merupakan kumpulan pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari jaringan-jaringan di bagian tubuh selain yang dibawa pembuluh limfa kanan. Pembuluh ini bermuara di pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil, yaitu pembuluh yang mengalirkan asam lemak dari usus halus.
            Di sepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelenjar limfa yang menghasilkan sel darah putih. Di tempat inilah, kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh disaring. Jadi, fungsi kelenjar limfa adalah mencegah terjadinya infeksi. Pada saat memerangi kuman, seringkali kelenjar limfa membengkak. Kelenjar limfa yang besar antara lain terdapat di pangkal leher, ketiak, lipat paha, pangkal lidah, tonsil, dan amandel.
            5. Tekanan Darah
            Jantung dapat memompa darah karena otot jantung mampu berkrontaksi. Setiap kali otot jantung berkrontraksi, darah dipompa keluar dari jantung dan mendesak serta mengembangkan dinding arteri dari dalam. Tekanan ini disebut tekanan darah. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika otot jantung berkrontaksi dan bilik jantung mengerut seta mendesak darah masuk ke arteri. Tekanan ini disebut tekanan darah sistolis (sistole). Tekanan darah paling rendah terjadi ketika otot jantung berelaksasi dan jantung mengembang serta darah masuk ke dalam jantung dari vena. Tekanan ini disebut tekanan darah diastolis (diastole).
            Tekanan darah dapat diukur dengan suatu alat yang disebut spigmomanometer (tensimeter). Alat ini terdiri atas selempang, pipa berskala berisi raksa, dan stetoskop. Selempang adalah bagian yang dilingkarkan di lengan atas, terbuat dari karet berongga, dan berfungsi menahan aliran darah apabila ke dalamnya dipompokan udara. Bagian ini dihubungkan dengan pompa udara dan di ujung lain dihubungkan dengan pipa berisi raksa. Satuan skala pipa berisi raksa adalah mmHg (Hg singkatan dari Hidrargyrum/raksa). Stetoskop berfungsi untuk mendengar denyut nadi. Tekanan darah seseorang dikatakan normal kalau pengukurannya menghasilkan angka 120/80 mmHg. Angka 120 mmHg merupakan tekanan darah sistolis, sedangkan 80mmHg merupakan tekanan darah diatolis.
            Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan darah seseorang, antara lain umur, jenis kelamin, berat tubuh, dan jenis kegiatan.
C. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah
            Penyakit yang menyerang sistem peredaran darah dapat berupa penyakit jantung, penyempitan pembuluh darah, atau kelainan darah. Penyakit tersebut dapat merupakan penyakit keturunan, atau karena pola hidup tidak sehat. Penyakit yang menyerang sisitem peredaran darah antara lain sebagai berikut
   1. Anemia
                Anemia adalah penyakit kekurangan darah merah. Penyebanya antara lain hemoglobin yang kekurangan zat besi atau karena kekurangan sel darah merah. Penyakit ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, misalnya daun pepaya dan bayam. Jika penyebabnya karena penyakit, misalnya malaria/cacing tambang, penyakit tersebut harus disembuhkan terlebih dahulu. Apabila keadaanya sudah parah, perlu dilakukan transfusi darah.
   2. Arteriosklerosis
            Arteriosklerosis adalah sekelompok penyakit yang dicirikan oleh penebalan dan hilangnya kekenyalan (elastisitas) dinding pembuluh nadi. Salah satu bentuk arteriosklerosis yang paling lazim adalah arterossklerosis, yaitu penyempitan pembuluh nadi akibat timbunan kolesterol. Penyempitan dan kakunya pembuluh darah itu dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah otak. Penderita penyakit ini disarankan untuk melakukan diet rendah kolesterol, yaitu mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol untuk mengurangi lemak badan yang berlebihan, penderita dianjurkan berolahraga aerobik. Apabila diperlukan, dokter memberikan obat penurun kadar kolesterol darah.
   3. Embolisme
            Embolisme adalah penyumbatan pembuluh darah yang terjadi di berbagai bagian tubuh oleh embolus (zat asing) yang dibawa ke tempat tersebut oleh aliran darah. Salah satu embolus adalah trombus, yaitu gumpalan darah yang mudah terbentuk di dalam rongga aneurisma. Trombus yang rapuh ini dapat membentuk serpihan dan menimbulkan sumbatan di berbagai tempat, misalnya di jantung. Apabila hal ini terjadi, penderita mendapat serangan jantung.
   4. Hemofilia
            Hemofilia adalah penyakit keturunan yang ditandai dengan darah penderita yang sukar membeku. Apabila terjadi pendarahan, satu-satunya pengobatan adalah dengan pemberian plasma darah melalui infus.
   5. Hipertensi (Tekanan darah tinggi)
            Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tekanan darah penderita yang sangat tinggi. Tekanan sistolenya 140-200 mmHg atau lebih, sedangkan tekanan diastolenya 90-110 mmHg atau lebih. Pada umumnya pengobatan hipertensi meliputi kombinasi pemberian obat, pengaturan diet, dan olahraga.
   6. Hipotensi (Tekanan darah rendah)
            Hipotensi adalah penyakit yang ditandai dengan tekanan darah penderita yang sangat rendah. Batas tekanan darah rendah bervariasi. Beberapa dokter menyatakan bahwa hipotensi terjadi jika tekanan sistole seseorang di bawah 110 mmHg dan tekanan diastolenya di bawah 70 mmHg. Hipotensi dapat diatasi dengan peningkatan kesehatan badan dan berolahraga.
   7. Leukemia (kanker darah)
            Leukemia adalah penyakit yang ditandai dengan produksi sel-sel darah putih yang tidak terkendali. Penyakit ini dengan transfusi darah, obat antikanker, atau transplantasi sumsum tulang.
   8. Varises (Varikole)
            Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik yang umumnya terjadi di tungkai (kaki), misalnya di betis, dan di dinding perut bawah. Varises yang ringan dapat diatasi dengan berolahraga, misalnya mengangkat dan menurunkan tungkai secara berulang-ulang, serta pemakaian kaus kaki elastik. Kelainan yang sangat berat memerlukan tindakan operasi/pemberian suntikan untuk memperkeras dinding pembuluh darah.
   9. Wasir (Bawasir/ambeien/hemoroid)
            Wasir adalah pelebaran pembuluh darah balik di daerah anus. Penyebanya antara lain konstipasi (sulit buang air besar). Kelainan ringan dapat diatasi dengan obat-obatan . Kelainan yang berat memerlukan tindakan operasi.



Tugas PKn (Makalah Kesejahteraan Sosial)


                                                                                     BAB 1
                                                                                Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah

     Keadaan masyarakat Indonesia pada saat ini dirasakan masih sangat memprihatinkan. Banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan kesejahteraan yang layak untuk keberlangsungan hidupnya menjadi salah satu bahasan utama dalam makalah ini. Minimnya lapangan pekerjaan,pembangunan yang tidak merata dan kepadatan penduduk di masing-masing daerah menjadi salah satu contoh penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia.
Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM), masih belum bisa mengembangkan potensinya terhadap SDA yang ada, sehingga SDA yang kita punya belum dapat diolah sendiri. Hal itu disebabkan rendahnya mutu pendidikan yang ada di Indonesia.Oleh karena itu, kita akan membahas masalah kesejahteraan ini dengan mengaitkannya pada Pasal 27 UUD 1945, yang berbunyi:
(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
1.2 Tujuan :
          1.   Maksud dari pembuatan makaalah ini adalah :
•        Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PKn
•         Untuk menambah wawasan
         2.     Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
•         Untuk menambah pengetahuan tentang Seberapa jauh kesejahteraan di Indonesia
•         Mengetahui apa pengertian kesejahteraan 
•         Agar orang tau tentang apa itu kesejahteraan
•    Dimaksudkan untuk membantu individu atau kelompok;
•    Tujuannya adalah mencapai standar hidup yang memuaskan;
•    Mengembangkan kemampuan secara penuh;
•    Meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat



                                                                       





           
                                                                       
                                                                        BAB 2 
                                                            Analisa Landasan Teori


1.1 Pernyataan
      
    Pernyataan yang ada dalam pencanangan Konstitusi Indonesia, yaitu:
1.   Masih rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar masyarakat.
2. Ketertinggalan Indonesia dibanding negara-negara lain, misalnya di ASEAN, yang memulai pembangunan dalam waktu yang hampir bersamaan.
3.   Rendahnya daya saing industri dan ketergantungan ekonomi yang semakin tinggi
4. rendahnya kualitas produk indonesia
5. Kurangnya pembangunan tata kota di sebagian tempat terpencil

Pembangunan pelayanan kesehatan Indonesia untuk masyarakat miskin masih belum optimal. Hal ini dibuktikan dengan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia yang masih rendah, khususnya masyarakat kelas bawah.

Sistem pendidikan Indonesia belum mencapai tujuan pembangunan nasional yang sesungguhnya. Penyelenggaraan sistem pendidikan Indonesia pada jaman ini cenderung menomorduakan peranan agama dalam pengaturan urusan-urusan kehidupan secara menyeluruh.

Salah satu bentuk pelayanan kesejahteraan rakyat di Indonesia yaitu dengan adanya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Namun dalam pelakasanannya tidak selalu berjalan dengan baik karena sulitnya sistematika untuk mendapatkan hak-hak yang tersedia.
Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.

                                                                           

















                  BAB 3
                                                                      Pembahasan

1.1 Konstitusi Ekonomi
    
    Rasanya semua sepakat bahwa Indonesia saat ini menghadapi banyak masalah mendasar di bidang kesejahteraan sosial ekonomi.
- Pertama, masih rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar masyarakat. Bila digunakan pendekatan jumlah keluarga yang masih layak mendapatkan Raskin (beras untuk orang miskin) sebanyak 19,2 juta keluarga. maka dengan rata-rata anggota per keluarga 4 orang, paling tidak saat ini jumlah orang miskin dan mendekati miskin minimal 40 juta orang. Lebih banyak dibanding data BPS yang sebanyak 32,5 juta orang (2009) dengan batasan pengeluaran Rp 200.262 per orang per bulan, atau Rp 6.675 (USD 0,725) per orang per hari. Dengan kata lain, bila digunakan indikator internasional USD 2 per orang per hari, maka jumlah orang Indonesia yang belum sejahtera akan jauh lebih besar.

- Kedua, masalah ketertinggalan Indonesia dibanding negara-negara lain, misal di ASEAN, yang memulai pembangunan dalam waktu yang hampir bersamaan. Dari indikator Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indonesia yang masih pada level 107 di tahun 2008. Jauh tertinggal dibanding Malaysia (63), Thailand (78) bahkan di bawah Filipina (105). Rendahnya IPM berarti pelayanan dasar (seperti pendidikan, kesehatan, air bersih) maupun daya beli masyarakat masih realtif rendah dibanding negara-negara ASEAN.
Demikian juga bila diukur dari PDB per kapita. Indonesia yang pada tahun 1960an sekitar USD 100, hampir sama dengan negara-negara tetangga, namun saat ini sudah jauh berbeda. Pada tahun 2008 Indonesia baru sekitar USD 2.246, Thailand USD 4.043 dan Malaysia USD 8.209 (World Bank). Belum lagi bila kita memasukkan data bahwa sebenarnya terjadi kesenjangan pendapatan, yang berarti sebagian besar kue ekonomi dinikmati secara tidak merata.
- Ketiga, masalah rendahnya daya saing industri dan ketergantungan ekonomi yang semakin tinggi. Untuk pangan, Indonesia tidak hanya mengalami ketergantungan tetapi mungkin dapat dikatakan telah masuk pada food trap (perangkap pangan). Tujuh komoditas pangan utama nonberas sangat bergantung pada impor. Empat dari tujuh komoditas pangan utama nonberas, yakni, gandum, kedelai, daging ayam ras, dan telur ayam ras, sudah masuk kategori kritis. Meningkatnya ketergantungan pangan dapat dilihat dari naiknya volume impor pangan dalam bentuk komoditas, benih maupun bibit. Data BPS dan Kadin menunjukkan impor kedelai pernah mencapai 61% dari kebutuhan dalam negeri, gula 31%, susu 70% dan daging 50%.
Undang-undang Dasar 1945 memiliki Pasal 33 yang akan mengatur ekonomi. Namun, menurut hemat saya pembahasan pasal 33 tentang pengeloaan ekonomi seharusnya tidak dilepaskan dari pembahasan tentang tanggung jawab sosial pemerintah terhadap warga negara seperti menyediakan pendidikan, kesehatan, pangan, pekerjaan dan menjamin orang miskin. Dengan demikian, dalam UUD 1945 ada 6 pasal yaitu Pasal 23, 27, 28, 31, 33 dan 34, dimana keenam pasal tersebut harus dipahami secara menyatu dan tidak dipisah-pisahkan.

Pasal 23 ayat 1, menegaskan bahwa pengelolaan anggaran dan keuangan pemerintah harus diprioritaskan untuk kesejahteraan rakyat. Pasal 27 mengatur hak penghidupan dan pekerjaan yang layak bagi seluruh rakyat. Di pasal 28 c, menegaskan bahwa rakyat memiliki hak untuk dipenuhi hak-hak dasarnya. Pasal 31 mengatur hak rakyat atas pendidikan dan kewajiban negara untuk memberikan pendidikan setinggi-tingginya. Dalam pasal 33, ayat 1 tentang pengaturan ekonomi yang berbasis kebersamaan, ayat 2 menegaskan bahwa rakyat memiliki hak untuk ikut berproduksi dan ikut menikmati hasilnya agar mengalami peningkatan kesejahteraan. Sedangkan pasal 33 ayat 3 dengan jelas diuraikan bahwa negara harus menguasai berbagai sumber daya alam yang ada dan rakyat memiliki hak penuh atas kekayaan tersebut. Pada pasal 34, konstitusi menegaskan hak fakir miskin dan anak terlantar untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar oleh negara. Bila keenam pasal tersebut dimaknai secara bersama, maka keberadaan pasal 33 yang mengatur negara harus menguasai sumber daya alam dan tidak diberikan penguasaannya kepada swasta dan asing karena tugas negara sesuai amanah konstitusi sangat banyak.
Namun, karena sumber daya alam tidak dimaknai sebagai kekayaan atau modal pemerintah, maka telah terjadi pergeseran paradigma yang menempatkan batu bara, minyak mentah, gas dan tambang lainnya hanya sekadar komoditas yang dapat dikuasai dan diperdagangkan secara bebas oleh swasta dan asing. Sebagai komoditas non strategis (sebagaimana baju, sepatu dll), barang-barang tambang akan dengan mudah dieksploitasi dan diekspor bila penjualan ke luar negeri dinilai memberi keuntungan.
 Seolah manfaat bagi rakyat cukup lewat peningkatan cadangan devisa, penciptaan lapangan meskipun bukan pekerja ahli atau dari pembayaran pajak dan royalti. Padahal faktanya, dengan pengelolaan yang terjadi saat ini, bagian pemerintah jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh swasta.
Dengan kembali pada ekonomi konstitusi, berbagai kekayaan alam tambang akan dikembalikan sebagai modal pembangunan Indonesia dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian. Oleh karenanya kekayaan alam tersebut harus dikembalikan penguasaannya pada negara untuk dimanfaatkan sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat. Pertanyaanya, bersungguh-sungguhkah kita akan mengembalikan pengelolaan kekayaan alam sesuai dengan amanah pasal 33 ayat 3? Karena salah satu konsekwensinya kita harus berjuang untuk merevisi berbagai undang-undang pengelolaan SDA yang bertentangan dengan konstitusi. Undang-undang Migas No. 22 Tahun 2001 misalnya, paling tidak ada empat pasal yang telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi karena bertentangan dengan konstitusi. Namun, keputusan MK tersebut hingga hari ini belum ditindak lanjuti karena akan mengganggu kepentingan sekelompok elit asing dan dalam negeri yang selama ini mendapatkan manfaat besar dari liberalisasi SDA. Kita juga harus bersedia mengevaluasi undang-undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Mineral dan Batubara (minerba) karena tidak mengatur pentingnya DMO (domestic market obligation) bagi kepentingan nasional. Juga harus bersungguh-sungguh melakukan koreksi terhadap Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal yang membebaskan kepemilikan asing di sektor tambang hingga 95% serta melakukan koreksi terhadap berbagai undang-undang yang telah disusun dengan paradigma liberal, seperti UU Kelistrikan, UU Air, dll. Mengembalikan ekonomi pada konstitusi juga berarti bersedia mengoreksi berbagai kontrak-kontrak tambang sehingga memberikan manfaat lebih besar bagi rakyat. Dengan terobosan-terobosan ini, akan ada potensi penerimaan negara baru yang lebih besar sehingga tidak lagi hanya bersumber pada pajak, privatisasi dan utang sebagaimana pakem Washington Consensus.

Pengelolaan kekayaan alam non tambang yang liberal dan tidak menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas juga harus dikoreksi. Pilihan kebijakan ini telah menjadikan Indonesia sebagai pemasok berbagai sumber daya alam mentah sebagai bahan baku industri dunia. Padahal pilihan ini akan merugikan kepentingan nasional. Pada saat memilih untuk mengekspor bahan baku dan bahan mentah maka pada saat itu pula Indonesia sedang mengekspor kesempatan kerja, memberikan nilai tambah dan menyerahkan peluang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kepada negara lain. Indonesia adalah penghasil rotan terbesar dunia namun saat ini pemerintah membebaskan ekspor rotan mentah.
Memang kebijakan ini akan mendorong ekspor sehingga menguntungkan petani rotan. Secara nasional negara juga akan diuntungkan dengan sumbangan pertumbuhan ekspor yang tinggi sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sepintas kebijakan ini seolah baik. Padahal, akibat dari liberalisasi rotan mentah telah mengakibatkan produsen barang dari rotan yang umumnya di wilayah Jawa, mengalami ketidakpastian harga dan pasokan bahan baku. Tentu petani rotan akan memilih untuk mengekspor karena permintaan dan pembayaran lebih pasti. Namun, sebagai konsekwensinya banyak industri mebel rotan kecil dan menengah nasional kesulitan bahan baku. Bahkan saat ini meubel rotan Indonesia telah kalah bersaing dengan produk dari negara-negara pengimpor rotan dari Indonesia.
Bila meyakini menciptakan lapangan kerja dan memberikan penghidupan yang layak pada pasal 27 dan 28 adalah amanah yang harus dijalankan, maka kebijakan yang dipilih dalam pengelolaan rotan akan berbeda. Melimpahnya produksi rotan di Kalimantan justru menjadi kesempatan untuk memantapkan posisi Indonesia sebagai produsen mebel rotan utama dunia yang pernah dicapai sebelum krisis. Pengembangan sentra-sentra industri produk rotan di daerah penghasil rotan dengan berbagai dukungan teknologi dari pemerintah akan menciptakan lapangan kerja yang besar, kesejahteraan petani dan perajin rotan akan meningkat karena nilai tambah dari pengolahan rotan akan terjadi dan dinikmati oleh rakyat di Indonesia. Kebijakan yang sama semestinya juga dapat dilakukan untuk kekayaan timah, coklat, dan lain-lain yang melimpah.

1.2 Pelayanan Kesejahteraan Kesehatan Indonesia untuk Masyarakat Miskin 
     
    Pembangunan kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan nasional, dalam pembangunan kesehatan tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.  Kenyataan yang terjadi sampai saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya masyarakat miskin, hal ini dapat digambarkan bahwa angka kematian ibu dan angka kematian bayi bagi masyarakat miskin tiga kali lebih tinggi dari masyarakat tidak miskin. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya biaya kesehatan sehingga akses ke pelayanan kesehatan pada umumnya masih rendah.  Derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi.
      Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan didalam pelayanan kesehatan terutama yang terkait dengan biaya pelayanan kesehatan, ketimpangan tersebut diantaranya diakibatkan perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran swadana (out of pocket).
Biaya kesehatan yang mahal dengan pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket semakin mempersulit masyarakat untuk melakukan akses ke pelayanan kesehatan,Untuk memenuhi dan mewujudkan hak bagi setiap warga negara dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan kewajiban pemerintah penyediaan fasilitas kesehatan sebagai amanat UUD 1945 serta  kesehatan adalah merupakan kesehatan merupakan Public Good maka dibutuhkan intervensi dari Pemerintah.

1.3 Kesejahteraan Pendidikan di Indonesia
     
     Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, Pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, Kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan.
Berangkat dari definisi di atas maka dapat dipahami bahwa secara formal sistem pendidikan indonesia diarahkan pada tercapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat. Namun demikian, sesungguhnya sistem pendidikan indonesia saat ini tengah berjalan di atas rel kehidupan ‘sekulerisme’ yaitu suatu pandangan hidup yang memisahkan peranan agama dalam pengaturan urusan-urusan kehidupan secara menyeluruh, termasuk dalam penyelenggaran sistem pendidikan. Permasalahan ini berlawanan dengan isi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang memaknai penghidupan yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya untuk keberlangsungan pendidikan dan pekerjaan warga negara.Meskipun, pemerintah dalam hal ini berupaya mengaburkan realitas (sekulerisme pendidikan) yang ada sebagaimana terungkap dalam UU No.20/2003 tentang Sisdiknas pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”
Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional berjalan dengan penuh dinamika. Hal ini setidaknya dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu political will dan dinamika sosial
Political will sebagai suatu produk dari eksekutif dan legislatif merupakan berbagai regulasi yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan diantaranya tertuang dalam Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32 UUD 1945, maupun dalam regulasi derivatnya seperti UU No.2/1989 tentang Sisdiknas yang diamandemen menjadi UU No.20/2003, UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen, PP No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta berbagai rancangan UU dan PP yang kini tengah di persiapkan oleh pemerintah (RUU BHP, RPP Guru, RPP Dosen, RPP Wajib belajar, RPP Pendidikan Dasar dan Menengah, dsb
Terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia, Abdul Malik Fadjar (Mendiknas tahun 2001) mengakui kebenaran penilaian bahwa sistem pendidikan di Indonesia adalah yang terburuk di kawasan Asia. Ia mengingatkan, pendidikan sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial politik, termasuk persoalan stabilitas dan keamanan, sebab pelaksanaan pendidikan membutuhkan rasa aman. Menanggapi hasil survei Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang menyebutkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia terburuk di kawasan Asia, yaitu dari 12 negara yang disurvei oleh lembaga yang berkantor pusat di Hongkong itu, Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik, disusul Singapura, Jepang dan Taiwan, India, Cina, serta Malaysia. Indonesia menduduki urutan ke-12, setingkat di bawah Vietnam (Kompas,5/9/2001).
Kondisi ini menunjukan adanya hubungan yang berarti antara penyelenggaraan pendidikan dengan kualitas pembangunan sumber daya manusia indonesia yang dihasilkan selama ini, meskipun masih ada faktor-faktor lain yang juga mempengaruhinya.

1.4 Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

      Berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Ketentuan ini dijabarkan dalam Pasal 4 UU No. 13 Tahun 2003, tentang tujuan pembangunan ketenagakerjaan. Berdasarkan ketentuan Pasal 99 UU No. 13 Tahun 2003, yaitu setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja.  Jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saat ini aturan yang dimaksud adalah UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK).
Namun dalam kenyataannya,  jaminan sosial tersebut tidak selalu berjalan dengan baik dalam melayani kebutuhan para pekerja.
Setiap pekerja yang membutuhkan jaminan tersebut, misalnya dalam keadaan sakit atau mengalami kerugian karena faktor intern ( faktor yang diakibatkan dari perusahaan yang bersangkutan ) tidak bisa langsung mendapatkan hak nya di Jamsostek dan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Setelah syarat-syarat tersebut dipenuhi, hak tersebut tidak dapat langsung diambil dan harus melalui persetujuan dari pihak yang bersangkutan.

1.5 Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Indonesia

     Tahun demi tahun, pemerintahan telah silih berganti, namun pertanyaan yang patut terlontarkan, sudah sejahterakah rakyat di negeri ini? Pertanyaan tersebut patut dikemukakan sebab hampir di setiap rezim pemerintahan, jargon kesejahteraan selalu diusungnya. Bahkan hal tersebut selalu digunakan untuk membius pikiran dan keinginan rakyat agar selaras dengan kemauan pemerintah.
Bagi pemerintah ketika pertanyaan tersebut terlontar mungkin akan menjawab sudah, namun bagi sebagian masyarakat akan menjawab belum. Lalu apa sebenarnya parameter atau indikator kesejahteraan. Banyak teori untuk menilai kesejahteraan rakyat, salah satunya adalah Indeks pembangunan masyarakat (IPM), atau indeks kesejahteraan masyarakat (human development indeks). Berkaitan dengan IPM ini UNDP di bawah bendera PBB mencantumkan tiga indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Artinya tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat, tergantung pada tiga hal ini, bila sebagian besar sudah terpenuhi ketiganya berarti tingkat kesejahteraan di negara tersebut cukup tinggi.
Pada awalnya untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat menggunkana indikator GNP (grost nasional product) dan indikator lain yang selaras seperti tingkat inflasi, pengangguran, investasi, tingkat pembelanjaan pemerintah, tingkat konsumsi dan posisi neraca perdagangan. Teori ini dipresentasikan oleh John Mayard Keynes dan diterima PBB sebagai alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat sebuah negara. Namun beberapa tahun belakang indikator tersebut mulai ditinggalkan. UNDP mulai menggunakan indikator lain dalam menilai tingkat kesejahteraan rakyat sebuah negara, seorang pakar ekonomi Pakistan, Mahbub ul haq mulai mengembangkan konsep baru. Beliau mengoreksi cara mengukur tingkat kesejahteraan dengan GNP. Tingginya angka GNP tingginya tingkat kesejahteraan rakyat tidak dapat diterima begitu saja. Sebab angka GNP adalah angka rata-rata. Sementara rata-rata bermakna bahwa masyarakat dapat mengakses kehidupan dengan rata dan mempunyai pendapatan yang rata juga, padahal tidak demikian.
Gambaran mudahnya, dengan masuknya beberapa konglomerat kaya ke suatu negara secara otomatis mendongkrak angka GNP padahal dibalik itu banyak rakyat yang dalam keadaan kekurangan. Sehingga Amartya sen, ekonom kelahiran India, penerima Nobel ekonomi pernah mengatakan kemiskinan tidak selalu identik dengan kekurangan pangan namun dapat saja karena kurang adanya pemerataan, disinilah beliau menekankan pentingnya distribusi.
Berpijak dari sanalah dikembangkan indikator kesejahteraan lain, yaitu indeks pembanguna masyarakat. Sementara itu hal selaras yang saat ini masih menjadi perbincangan hangat yaitu adanya keinginan sebagian masyarakat yang ingin memasukkan variabel moral, dan tingkat partisipasi masyarakat dalam politik ke dalam indikator IPM. Pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat hanya mengukur kesejahteraan fisik saja sementara non fisiknya belum terukur maka perlu memasukkan variabel tersebut, bahkan akhir akhir ini, indeks demokrasi, perlakuan jender masuk dalam pengukuran IPM. Bila dilihat dengan tiga indikator yang sudah fixed tersebut, bagaimanakah kondisi kesejahteraan masyarakat Indonesia saat ini?

1.6 Tingkat Pendidikan di Indonesia

    Cara melihat tingkat pendidikan suatu negara minimal dengan dua indikator yaitu angka melek huruf dan lama melanjutkan pendidikan. Saat ini terlihat di tiga wilayah saja angka buta huruf masih tinggi, Jawa Tengah 15,2%, Jawa Timur 18,7% dan Jawa Barat 7,8% dari fakta ini terlihat masih banyak masyarakat yang belum memperoleh akses pendidikan. Hal ini juga mencerminkan kualitas masyarakat Indonesia masih rendah sehingga tidak aneh bila dibandingkan dengan negara lain pendidikan Indonesia di posisi belakang.

Dari 79 perguruan tinggi yang tercatat di Asia, UGM yang merupakan ikon perguruan tinggi ternama di Indonesia menduduki peringkat ke-67, UI 70, UNDIP 77 dan UNAIR paling bawah 79. Peringkat ini dilihat dari reputasi akademik, SDM/dosen, hasil karya riset, sumber dana, gaji dosen, rasio mahasiswa tiap dosen, publikasi jurnal internasional dan kepadatan bandwith komputernya. Sementara itu yang bercokol diperingkat atas adalah Universitas Tohuku (Tahuku University) Jepang. Universitas lain yang masih berada di peringkat atas, ranking 10 Melbourn University, ranking 23 Waseda University Jepang, ranking 27 universitas Malaya Malaysia, ranking 32 philipines University, ranking 39 Mahidong University Thailand dan ranking 45 University of Delhi India.
Lain universitas lain pula institut sain dan teknologi, di antara 35 institut yang di survey ikon institut ternama di Indonesia, yaitu ITB berada diurutan 15, masih mendingan karena mampu melampui 20 institut ternama lain yang tersebar di beberapa negara di Asia. Namun yang mengejutkan urutan 4, 5, 6, dan 7 di borong India, sementara itu ranking satu berada di bawah Bendera Korea Advanced science and teknology Institut. (Jawapos, 14 Desember 2004)


1.7 Tingkat Kesehatan di Indonesia

   Tingkat kesehatan rakyat sebuah negara dapat dilihat dari angka umur harapan hidup (UHH). Tahun 2000 UHH rakyat Indonesia 65,6 tahun semnatar itu tahun berikutnya 2001 naik menjadi 65,8, ini mencerminkan tingkat kesehatan masyarakat mengalami perbaikan. Namun secara internasional UHH rakyat Indonesia masih rendah. Pada tahun yang sama UHH rakyat Thailand 69,9 tahun, Malaysia 72,2 tahun, Singapura 77,4 tahun dan Jepang 80,8 tahun. Mengapa UHH indonesia rendah yang berarti tingkat kesehatannya belum baik, hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain rendahnya akses pelayanan kesehatan, rendahnya akses air bersih, rendahnya gizi balita, mewabahnya penyakit menular dan lambannya penanganan kematian ibu melahirkan.

1.8 Golongan Kesejahteraan Masyarakat

Secara rinci keberadaan Keluarga Sejahtera digolongkan ke dalam lima tingkatan sebagai berikut:
(1) Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan, sandang papan dan kesehatan.
(2) Keluarga Sejahtera I (KS I), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.
(3) Keluarga Sejahtera II (KS II), yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial-psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya (developmental needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
(4) Keluarga Sejahtera III (KS III), yaitu kelurga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.

(5) Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus), yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan serta telah dapat memberikan sumbangan yang teratur dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.











                                                                        Bab 4
                                                                       Penutup

4.1 Kesimpulan
      Dari pembahasan mengenai kesejahteraan rakyat diatas maka dapat disimpulkan bahwakesejahteraan rakyat di Indonesia belum terlaksana dengan baik.Kesejahteraan rakyat yang mencakup bidang ekonomi, pelayanan kesehatan untuk masyarakat (terutama masyarakat miskin), pelayanan sosial yang ada di dalam atau luar lingkup kerja, dan pendidikan.
      Berdasarkan data yang diperoleh, hal tersebut belum relevan dengan pasal 27 ayat 1 dan ayat 2 tentang kedudukan  yang sama dalam hukum ( penghidupan yang layak ).
Kesejahteraan di indonesia tentang pembangunan juga belum memadai, daerah yang terpencil sekali pun belum tersentuh dengan adanya barang/benda yang modern, karena tidak adanya sosialisasi dari pemerintah setempat, untuk membangun wilayahnya agar lebih baik lagi.

4.2 Saran
      Seharusnya pemerintah memikirkan cara lain untuk membantu menyejahterakan rakyatnya karena menurut penulis cara pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat masih belum tepat. Pemerintah masih bisa mencari cara lain selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, karena cara seperti itu belum efektif. Rakyat bukan hanya butuh uang, tetapi juga butuh lapangan pekerjaan. Mungkin saja pemerintah bisa mencari atau mengupayakan cara lain untuk menyejahterakan rakyatnya demi kelangsungan bangsa di masa depan.
Pemerintah juga harus membuat lapangan pekerjaan baru, meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, memang benar pada era sekarang pemerintah mempunyai banyak program untuk mengurangi biaya apapun untuk orang yang tidak mampu, tetapi pada prosesnya untuk hal tersebut akan di persulit oleh pihak-pihak tertentu, sampai pada akhirnya orang yang kurang mampu yang ingin mengurus surat – surat atau berkas-berkas akan mersa jenuh bila terus di permainkan.
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami kenapa kita harus meningkatkan kesejateraan masyarakat di negara kita tercinta yaitu indonesia.




Daftar Pustaka
Husodo, S.,Y., 2006 pancasila : jalan menuju negara kesejahteraan,yogyakarta,14 agustus 2006
Soemardjan, S., 1991. Pancasila dalam kehidupan sosial, Jakarta : BP 7 pusata
Prof.Dr.H.Tukitan Taniredja.MM : Praigma pendidikan pancasila , penerbit :Alfabeta
v
Undang-Undang Dasar 1945.



Tugas PLH (Pencemaran Lingkungan)


A.Pencemaran tanah, dampaknya dan cara penanggulangannya
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi biomassa: “Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.” Tetapi akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 disebutkan bahwa “Kerusakan/pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteriabaku kerusakan tanah”. Dalam makalah ini kita akan melihat beberapa hal tentang; penyebab pencemaran tanah, dampaknya, dan cara penanggulangannya.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Salah satu contohnya adalah pencemaran oli terhadap tanah,kita ketahui bawasanya bengkel-bengkel rumahan yang sering kita temui di sepanjang jalan mengabaikan akan bahayanya zat kimia yang terkandung dalam oli yang dapat merusak struktur tanah sehingga mengakibatkan tanaman atau hewan maupun bakteri pengurai yang hidup di tanah tidak dapat hidup di tanah yang sudah terkontaminasi dengan zat kimia dari oli tersebut.


1
            Oli merupakan bahan pelumas yang di gunakan pada kendaraan bermotor.
 Pada oli juga terkandung beberapa unsur kimia yang membahayakan. Dan coba kita
 bayangkan berapa banyak motor dan mobil yang mengganti oli setiap harinya. Oleh karena itu oli bekasharus di kelola dengan baik agar tidak menggangu.



            Di Indonesia sendiri memang kurang sosialisasi dengan masyarakat yang mempunyai usaha bengkel,sehingga masyarakat yang kurang tau tentang bahayanya oli terhadap kelangsungan kesuburan tanah yang perlahan akan rusak,tidak sebatas itu saja, air tanah pun bisa saja terpengaruh dengan kualitas tanah yang buruk sehingga dapat mengakibatkan pencemaran yang semakin luas,yang dapat mengancam kesetabilan ekosistem alam.

Berikut dampak-dampak yang akan di timbul dari pencemaran lingkungan, yang di timbulkan oleh pelumas/oli


1. KESEHATAN
            Di dalam kandungan oli terdapat beberapa unsur kimia, unsur kimia tersebut termasuk dalam logam berat. Sedangkan logam berat apabila telah masuk ke dalam tubuh tidak dapat di keluarkan lagi dan terakumulasi (menumpuk) di dalam tubuh kita. Apabila telah melebihi batas kewajaran, tubuh kita tidak akan mampu dan akan sakit.

2. LINGKUNGAN
a. Pencemaran air
Oli yang tercecer atau tumpah ke selokan dan akhirnya mengalir ke sungai akan mengakibatkan pencemaran, yang akan mengakibatkan :
            
            1.Oksigen dalam air akan berkurang dan air akan beracun,sehingga ikan bisa mati.
            2.Sisa oli akan mengendap dan terakumulasi dalam tubuh hewan.
            3. Oli akan mengalir dan meracuni setiap tempat yang di lalui.

b. Pencemaran Tanah
Oli yang tercecer atau tumpah ke tanah akan mengakibatkan pencemaran, sedangkan tanah adalah media bagi tumbuhnya tumbuhan. Pencemaran tersebut akan mengakibatkan :


1. Matinya hewan - hewan yang berada di dalam tanah, seperti cacing, semut dan bakteri, sedangkan mereka adalah hewan pengurai, penggembur, dan penyubur tanah.
2. Meresap dan meracuni air tanah yang biasa kita gunakan untuk keperluan sehari - hari, termasuk untuk minum.

c. Pencemaran Air Laut
2

Air yang telah tercemar oleh oli dari bengkel akan mengalir ke selokan dan terus
 mengalir melewati sungai dan akan bermuara di laut. Akibat tercemarnya air laut akan mengakibatkan penurunan hasil panen ikan dari laut.

d. Pencemaran Udara
Oli bekas biasanya digunakan untuk membakar keramik dan lain - lain. Padahal oli bekas apabila di bakar secara sembarangan akan menimbulkan gas beracun seperti : CO2, CO, Pb, NOx dan HC. 

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
a.   Terjadinya Pencemaran Tanah
Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi tanaman maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi memenuhi untuk pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran tanah.
Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana materi fisik, kimia, maupun biologis masuk dan merubah alami lingkungan tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kegiatan rutin manusia maupun akibat keceroban, seperti kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan yang tercemar dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan armada pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Apabila diklasifikasikan maka pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal di bawah ini, yaitu:
      1.    Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.
      2.  Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah.
      3.  Pencemaran melalui udara : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
Bahan-bahan kimia termasuk pestisida dan berbagai bentuk detergen disamping bermanfaat apabila dipergunakan secara berlebihan akan menimbulkan
3
 berbagai bentuk pencemaran terhadap lingkungan termasuk tanah. Beberapa jenis polutan tersebut menyebabkan jenis pencemaran yang relatif permanen karana bersifat sulit terurai di alam.

b.  Dampak Pencemaran Tanah
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga; peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.
Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk yang selain menyebabkan pencemaran tanah juga menimbulkan bau di sekitarnya karena .
Tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering akan dapat mengundang bahaya kebakaran.
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan pencemaran tanah.
Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dalam
4
 kondisi ini tanpa disadari justru pupuk juga mengakibatkan pencemaran tanah.
Pestisida yang digunakan bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain:
1.    Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).
2.    Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
3.    Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
c.   Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi tetapi proses pembusukan organik yang alami.

Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur ulang. Kurangilah penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasanhama seperti pestisida.
Limbah industri harus diolah dalam pengolahan limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut.
Kurangilah penggunaan bahan-bahan yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Salah satu contohnya adalah dengan mengganti plastik sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan seperti dengan daun pisang atau daun jati.


5
B. Penyebab Pencemaran Tanah
Penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah–sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah: kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan tanaman terganggu.
Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar makanan kita berasal dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia.
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantashama tanaman, misalnya DDT.

6
C. Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan
Perubahan Fungsi Lahan Dan Pencemaran Tanah
Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan merubah fungsi lahan pertanian telah menyebabkan luas daerah resapan air dibanyak daerah di Indonesia. Disamping merubah fungsi lahan kegiatan industri ini juga telah berdampak pada terjadinya pencemaran tanah dan badan air. Akibat pencemaran ini antara lain juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran tanah, sedimentasi, erosi serta kekeringan, adalah kegiatan pertambangan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1.    Pada kesehatan
 Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
7
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang banyak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRTKxhOP5-OcEhKSSjVOXFJpdsje0VTwinKfum0GwFEZU8oZicSwnDs99_Nls3N0yb55JgyKjwB_0hmQ_o9EqkM2VjC85psQgnl0cpntTtW4Ngh_ev2IUmk11NbMu7cO_s_9OcfXuSSb7J/s400/5.jpg
2.    Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
8
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

D. Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah

Terdapat beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, antara lain dengan remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

1.    Melakukan daur ulang sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime. 
2.    Memisahkan sampah plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus. 
3.    Jangan membuang sampah di sembarang tempat.

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak menggunakannya. Cara ini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah mengakibatkan hasil produksi menurun.
Cara yang dapat ditempuh antara lain pengaturan jenis tanaman dan waktu tanam, Memilih varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan musuh alami untuk hama, menggunakan hormon serangga, pmandulan (sterilisasi), serta memanfaatkan daya tarik seks untuk serangga Penting untuk diperhatikan adalah
9
prosedur penggunaan dan perlakuan terhadap penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya. Karakteristik pestisida ini terbagi menurut struktur kimia dan komposisi materi penyusunnya, sehingga prosedur penyimpanan dan penggunaan harus disesuaiakan dengan prosedur.
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta pakain kerja yang memadai penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung dengan tubuh dan lingkungan sehingga mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan yang harus diterapkan pada sampah hasil kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan sampah lainnya harus selalu diperhatikan, misalnya dengan prinsip Reuse, Recycling, Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill, dumping, grinding, composting, incineration, atau derngan metode pirolisis.
 Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:

E. Langkah Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
10
 sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumur­sumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

F. Langkah Penanggulangan Pencemaran Lingkungan 

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah :
     1.      Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki
11
 yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
      2.      Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti:
      ·         Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barang­barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
      ·         Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.
      ·         Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk
12
      tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
3.Fitoremediasi        
Teknologi pembersihan, penghilangan atau pengurangan polutan berbahaya,
 seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik beracun dalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman (hiperakumulator plant).
Tanaman hiperakumulator :
*      Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm Mn, Zn, Ni
*      Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
*      Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan Co.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Twitter

Tentang saya

Tentang saya